REBRANDING MUSEUM UPK PBB SETU BABAKAN MENJADI MUSEUM INTERAKTIF SEBAGAI SARANA PENGENALAN BUDAYA BETAWI

Zaenab Zaenab, Nurul Akmalia, Ni Made Widiastuti, Laelatul Pathia

Abstract


Museum UPK PBB Setu Babakan merupakan sebuah museum yang terletak di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Menjadi museum budaya Betawi satu satunya di DKI Jakarta tidak menjadikan keberadaan museum ini popular dan ramai pengunjung. Museum budaya Betawi ini nyatanya masih menghadapi masalah klasik yakni rendahnya awareness masyarakat akan museum budaya Betawi dan rendahnya minat pengunjung untuk datang berkunjung. Beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut meliputi kurangnya upaya promosi dan branding, tidak mengoptimalkan media baik media konvesnsional maupun media baru untuk sarana promosi dan tidak adanya inovasi yang diciptakan untuk menyesuaikan minat masyarakat saat ini. Berbagai permasalahan tersebut mendorong perlunya rebranding museum budaya Betawi menjadi museum yang interaktif yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan trend minat masyarakat saat ini. Metode yang akan dilakukan meliputi empat rangkaian proses rebranding yakni repositioning, renaming, redesigning, relaunching yang akan diaplikasikan dalam strategi yang dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung atau daring mulai dari mengkonsep sampai membuat media promosi yang akan diletakkan di beberapa titik pada museum budaya Betawi, menyusun dan membuat konten yang ada pada platform social media museum Betawi sampai pada pengelolaan media sosial museum Betawi.

Kata Kunci: Rebranding, Museum Interaktif, Media Promosi

Abstract: 

The UPK PBB Setu Babakan Museum is a museum located in Setu Babakan Betawi Cultural Village. Being the only Betawi cultural museum in DKI Jakarta does not make the existence of this museum popular and full of visitors. The Betawi Cultural Museum still faces classic problems, namely low public awareness of the Betawi Cultural Museum and low interest from visitors to come to visit. Several factors that cause this include a lack of promotional and branding efforts, a lack of optimization of the media, both conventional media and new media for promotional purposes, and the absence of innovations created to suit current public interests. These various problems encourage the need to rebrand the Betawi Cultural Museum into an interactive museum that is in line with technological developments and current trends in the public interest. The method that will be carried out includes four series of rebranding processes, namely repositioning, renaming, redesigning, and relaunching which will be applied in strategies carried out directly or indirectly (online) starting from conceptualizing to creating promotional media that will be placed in some spots in the cultural Betawi Museum, compiling and creating content on social media platforms to the management of the Betawi Museum's social media.

Keywords: Rebranding, Interactive Museum, Promotional Media

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


------------------------------------------------------------------------

Indexed By

 

 

Prosiding Senpedia

Email: [email protected]

Print-ISSN : 2986-187X | E-ISSN : 2963-9646